Saturday 30 March 2013

naruto chapter 625

                    Versi Teks Naruto Chapter 625

Sebelumnya : naruto chapter 624

Hashirama tentu saja kaget ketika mendengar pilihan yang Madara tawarkan.
Orang-orang Senju bahkan lebih kaget lagi,
dan berkata, "Membunuh adikmu atau membunuh dirimu sendiri, pilihan macam apa itu, hah!?"
Sat! Hashirama memberi aba-aba dengan tangannya supaya mereka diam.
Ia ingin memikirkannya sendiri. Tapi, Tobirama tetap berbicara. "Lelaki ini gila." ucapnya.
"Apa rencanamu sekarang, kakak?"



"Apa kau akan membunuhku? Atau kau mau bunuh diri seperti omong kosong yang lelaki ini katakan? Bodoh sekali. Jangan dengarkan dia, kakak!"

Tobirama mendesak kakaknya. Tapi secara mengejutkan, Hashirama malah berkata pada madara, "Terimakasih, Madara. Kau memang orang yang simpatik."



Madara memberikan Hashirama dua pilihan, yang artinya ia tak harus membunuh adiknya sendiri. Madara mengerti perasaan seseorang yang memiliki saudara.

"Dengarkan aku, Madara, ini akan menjadi permintaan terakhirku." ucap Hashirama sambil bersiap dengan sebuah kunai di tangannya. Ya. Hashirama melepas jubah perangnya dan akan menusukkan kunai itu ke perutnya sendiri. Hashirama akan bunuh diri.



"Tak hanya dirimu, semua yang ada di klan kita juga harus melakukan hal yang sama. Setelah aku mati, jangan membunuh Madara. Uchiha dan Senju tak boleh saling bertarung satu sama lain lagi. Berjanjilah, demi ayah kalian, dan cucu kalian yang belum lahir. Sampai jumpa..."

Hashirama tersenyum, namun tak bisa ditutupi air matanya metes. Masa-masa yang sempat mereka lalui terlintas, terutama batu yang menjadi tanda pertemuan mereka. Batu yang waktu itu telah mereka buang, secara mengejutkan belum benar-benar terjatuh ke dasar sungai, melainkan masih terapung.
Begitu juga dengan Hashirama kini. Hubungannya dengan Madara yang dia pikir akan segera berakhir, tiba-tiba tersambung kembali. Secara tiba-tiba, Madara memegang tangan Hashirama sesaat sebelum ia menusuk perutnya.

"Sudah cukup. Aku sudah bisa melihat tekadmu..."

Setelah pertempuran yang berlangsung begitu lama, akhirnya Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan. Hari itu adalah awal bagi perdamaian antara kedua belah pihak. Bagi Hashirama, hari itu seperti mimpi. Tak akan ada lagi orang yang menjadi korban, tak akan ada lagi anak kecil yang mati...

Setelahnya mereka mulai membangun desa. Kemudiam, mereka juga bekerja sama dengan negara api guna membuat sebuah negara yang damai, yang menganggap negara dan desa berada pada tingkat yang sama. Mimpi sejak kecil Hashirama, akhirnya menjadi kenyataan.
"Apa kau masih ingat?" Hashirama dan Madara dewasa berdiri di puncak bukit batu sambil melihat ke arah desa yang telah mereka bangun. "Saat kita berbicara di sini, saat kita masih anak-anak..."

"Ya.." sahut Madara.

"Kupikir itu hanya mimpi. Aku bisa saja melakukannya kalau aku mau, tapi..."
"Mimpi itu akan menjadi kenyataan." ucap Hashirama. "Kepala shinobi, yang akan melindungi negara api dari bayangan. Hokage ... bagaimana menurutmu?"
"Apa itu?" tanya Madara.
"Negara api meminta agar kita memutuskan seorang pemimpin untuk desa ini. Aku ingin kau menjadi pemimpinnya, menjadi Hokage." ucap Hashirama. "Kau memang sudah tidak memiliki saudara lagi. Tapi, aku ingin kau menganggap semua shinobi yang ada di desa ini sebagai saudaramu. Aku ingin kau menjaga mereka."
"Aku... aku bahkan tak mampu menjaga adikku yang sebenarnya." ucap Madara.
"Ayolah, tak ada waktu untuk menyesali hal itu." ucap Hashirama. "Lalu, selain Uchiha dan Senju, klan Sarutobi dan Shimura juga ingin menjadi rekan kita."

"Mustahil... apa kau serius?"
"Ya. Dan tidak cuma mereka. Selanjutnya desa pasti akan terus tumbuh. Kemudian, kita harus memberi desa ini nama. Apa kau punya ide?"

Madara yang kebetulan sedang membawa daun yang tengahnya berlubang sejenak terdiam. Kemudian melalui lubang di daun itu, ia melihat ke arah desa. Lalu ide muncul, "Desa... yang tersembunyi di balik daun, konoha. Bagaimana menurutmu?"
"..." Hashirama tertunduk suram. "Sederhana sekali... tak ada pelesetannya sama sekali..."

"Hei, istilah Hokage yang kau buat juga sama, kan!?" bentak Madara. "Dan ngomong-ngomong, apa sampai sekarang kau masih suka depresi seperti itu???"

Memang butuh waktu yang lama, tapi saat itu Hashirama merasa kalau pada akhirnya mereka akan bisa menjadi teman yang akrab untuk selamanya.

"Apakah hokage akan selalu berada di desa dan menjaganya?" tanya Madara.
"Ya, tapi tak hanya itu." sahut Hashirama. "Dengan tumbuhnya desa, hokage pasti akan menjadi semakin sibuk. Itulah kenapa aku ingin mengukir wajahmu di batu besar ini, sebagai simbol kalau kau akan selalu melindungi desa."
Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com


"Apa kau bercanda?"
"Yaah, mungkin aku akan sedikit memodifikasinya, karena wajahmu sedikit menyeramkan." ucap hashirama.

"Ah, jadi kalian di sini..." Tiba-tiba Tobirama datang dan menghampiri mereka. "Kenapa kalian malah sibuk di sini? Pemimpin negara api datang untuk berdiskusi!!" ucapnya.

"Tobirama..." Madara melihat ke arahnya, dan Tobirama membalas dengan tatapan yang masih belum bisa bersahabat.

Di ruangannya, Hashirama menceritakan mengenai usulnya untuk menjadikan Madara sebagai pemimpin pada Tobirama. Dan tegas tegas, Tobirama tidak setuju. "Hokage!? Jangan memutuskannya seenaknya!! Kalau kau ingin merekomendasikan Madara sebagai pemimpin desa, itu tak apa. Tapi sebelum mengambil keputusan akhir, kita harus mendiskusikannya terlebih dahulu pada orang-orang yang tinggal di desa dan negara ini, dan berkonsultasi dengan tetua. Ini berbeda dari saat ayah kita masih hidup."

Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com


"Tapi..."

"Dan lagi, Uchiha Madara tak akan pernah dipilih sebagai ketua. Semua orang tahu kalau kaulah yang telah membangun desa ini. Bahkan klan Uchiha mengakuinya. Juga, kau sudah mendengar rumor tentang Uchiha, kan? Semakin mereka dipenuhi kebencian, mata mereka akan menjadi semakin kuat. Kurasa itulah cara kerja sharingan. Kau tak pernah tau apa yang akan mereka lakukan. Yang desa butuhkan adalah..."

"Berhenti bicara seperti itu, Tobirama!" bentak Hashirama. Dan mendadak, terdengar suatu suara dari jendela.

Hashirama langsung membuka jendela, tapi sudah tak ada siapa-siapa di sana. "Kurasa barusan ada orang di sini. Tobirama, kau juga merasakannya, kan?"

Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com


"Aku tak sedang memfokuskan chakra sekarang. Dan, jangan mengubah topik pembicaraan kita, kakak!"

"!!!" Hashirama kaget. Di atas genteng, terlihat daun berlubang yang sebelumnya Madara bawa. Tampaknya, Madara mendengar percakapan mereka.

"Mulai dari sekarang, kita akan menggunakan sistem demokrasi. Apa kau keberatan dengan itu, kakak?"

"Tidak, tidak apa." ucap Hashirama.

Pada akhirnya, yang menjadi hikage adalah Hashirama, dan wajahnya telah dipahat pada bukit batu besar yang ada di pinggir desa.

Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

Suatu ketika pada awal-awal masa jabatannya, Hashirama pernah diajak oleh Madara ke monumen Uchiha, tempat yang sebenarnya hanya klan Uchiha yang diperbolehkan untuk masuk.

"Monumen batu ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan tak pernah ditunjukkan pada klan lain. Ini adalah monumen spesial, yang untuk membacanya kau harus menggunakan teknik mata. Sejauh yang bisa kubaca sekarang, monumen ini mengatakan... Untuk mencapai kestabilan, seorang desa dibagi menjadi Yin dan Yang. Aksi dari kedua kekuatan yang berlawanan ini menciptakan segala sesuatu yang ada di alam."

Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"Logika ini berlaku pada apapun." ucap Madara lagi. "Dengan kata lain, ini mengatakan kalau dua kekuatan berlawanan itu menggabungkan kekuatan, kebahagiaan yang sesungguhnya akan bisa diraih. Akan tetapi, terdapat penafsiran lain..."

"!?"

"Hashirama, apa kau pikir aku tak tahu?"

"Serahkan Tobirama padaku!" ucap Hashirama sebelum Madara melanjutkan perkataannya. "Aku tak bisa melakukannya tanpamu. Sebagai tangan kanan hokage, sebagai saudaraku, bekerja samalah denganku. Orang-orang akan mulai mengerti dirimu. Dan saat itu, kau akan menjadi hokage kedua."


Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"Mungkin juga adikmu Tobirama yang menjadi hokage kedua." ucap Madara. "Dan jika itu terjadi, klan Uchiha akan dimusnahkan. Karena tahu hal itu, aku memberitahu anggota klan Uchiha lainnya agar mereka segera keluar dari desa. Tapi, tak seorangpun mau mendengar kata-kataku."

Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com


"Aku tak bisa melindungi adikku, dan sekarang mungkin aku juga tak akan bisa melindungi klanku. Meskipun aku sudah berjanji pada adikku, anggota klanku tak mau mempercayaiku, walau aku ingin melindungi mereka."

"Itu tidak benar, semuanya pasti akan menyadari kalau..."

"Mungkin saat itu, aku harus memerintahkanmu untuk membunuh adikmu." ucap Madara. "Kau berkata kalau aku adalah saudara. Tapi demi desa, kau akan membunuhku atau dia?"

Hashirama terdiam.

Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"Aku mengerti posisimu." ucap Madara lagi. "Tapi, aku tak bisa melakukannya lebih dari ini. Aku... aku akan pergi meninggalkan desa. Aku telah menemukan jalan lain. Setelah kita sama-sama menunjukkan tekad kita, aku sadar... kerja sama hanyalah pertarungan diam-diam."


Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com

"Itu tidak benar! Aku tak akan membiarkanmu!!" ucap Hashirama.
"Itu tergantung bagaimana caramu melihat kenyataan, Hashirama! Ayo kita berhenti bersikap merendahkan diri. Setidaknya... Lebih baik bagi kita melihat dunia ini hanya sebagai hiburan saja."

"Apa kau mendengarku, madara!?"

Madara terus berbicara, "Kau adalah satu-satunya yang bisa bersaing denganku. Sementara aku berjalan menuju mimpiku yang sesungguhnya... Aku akan menikmati pertarungan denganmu."

Sejak saat itu, Madara benar-benar berubah menjadi iblis.

Naruto Chapter 625 - Beelzeta.com



Sumber : beelzeta

Wednesday 20 March 2013

naruto chapter 624

alur cerita naruto chapter 624

Sebelumnya : naruto chapter 623

Tampaknya pihak Uchiha juga memiliki rencana yang sama. Senju Butsuma dan Uchiha Dajima sama-sama terkenal akan kekuatan mereka setelah berbagai pertarungan yang mereka jalani sebelumnya. Dan kini, mereka akan bertarung.

Shinobi dilatih untuk tetap berkepala dingin ketika bertarung. Kalau sampai kau lengah bahkan hanya dalam hitungan detik, maka itu akan menciptakan suatu kemungkinan... kemungkinan bagi lawan untuk mengakhiri hidupmu.

Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

Madara dan Hashirama sama-sama berteriak, "Hentikan!!" tapi kedua belah pihak tetap tak mau berhenti. Dan parahnya, orang dewasa sadar kalau anaknya mati di depan mata mereka, hati mereka akan kacau. Jadi dengan kata lain, pemenangnya akan diputuskan berdasarkan siapa yang bisa menyerang duluan.

Butsuma dan Dajima sama-sama melesatkan senjata ke arah Izuna dan Tobirama. Karena seperti apa yang tadi sudah dijelaskan, matinya sang anak akan membuat konsentrasi mereka berkurang.


Untungnya, dengan cepat Hashirama dan dan Madara melempar batu yang ada di genggaman mereka ke arah kunai dan pisau itu. Adik mereka berhasil diselamatkan, namun dari sinilah masalah itu dimulai. Kedua batu tadi tenggelam ke sungai, sebagai pertanda tenggelamnya perasaan Madara.

"Aku tak peduli kau siapa, aku tak akan pernah memaafkan siapapun yang menyakiti saudaraku!!" ucap Madara. Ia dan Hashirama kini saling menatap.

Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

"Kelihatannya kita memang tak akan bisa mencapai mimpi bodoh itu." ucap Madara. "Ya, tentu saja. Karena bagaimanapun ..."

"Madara, kau..." Hashirama masih tetap berpegang teguh pada keyakinannya.
"Kita belum kenal terlalu lama, tapi aku lumayan menikmatinya. Hashirama..." ucap Madara.

"Hmm, jadi sekarang tiga lawan tiga, ya? apa menurutmu kau bisa menanganinya, Madara?" tanya ayahnya.
"Tidak." jawab Madara. "Hashirama lebih kuat dariku. Kalau kita bertarung dengan mereka sekarang, kita akan kalah."
"Lebih kuat dari kakak?" Izuna tak menyangka.
"Begitu ya, padahal kupikir dia tak sekuat itu..." ucap Dajima.
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

"Kami pergi dulu, sampai jumpa." ucap Madara, kemudian membalikkan badan.
"Madara, kau!" Hashirama masih belum puas, "Kau tak benar-benar menyerah, kan? Akhirnya kau sama..."

"Kau adalah Senju... Aku sangat tidak mengharapkannya." ucap Madara. "Saudara-saudaraku dibunuh oleh klan Senju. Selanjutnya, kita akan bertemu di medan pertempuran. Hashirama... Senju. Aku adalah, Uchiha... Madara." Sharingan Madara bangkit dengan sebuah tomoe.
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

"Ayah, lihat! mata kakak!" seru Izuna.
"Fufufu, pada akhirnya kami tak bisa mendapat informasi mengenai Senju, tapi sebagai gantinya kami mendapat hal yang bagus." ucap Dajima.

"Apakah sharingannya... baru saja bangkit?" ucap Butsuma.

Mulai dari saat itu, mulai dari ketika mata sharingannya bangkit, Madara memutuskan untuk benar-benar melawan Hashirama, yang pernah menjadi temanya. Berkali-kali, mereka terus bertarung, bertarung, dan bertarung.
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

Dan tanpa sadar, mereka telah menjadi kepala dari klan masing-masing. Hashirama menjadi ketua klan Senju, sementara Madara menjadi ketua klan Uchiha. Mereka sampai pada posisi terjauh dari mimpi yang pernah mereka ingin wujudkan bersama.

Berkali-kali, kedua klan itu melakukan pertempuran. Sampai pada suatu titik, Tobirama berhasil menusuk tubuh Izuna dengan pedangnya, "Hiraishingiri!!!"
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

"Izuna!!!" Madara berlari menuju adiknya.
"Madara, kau tak akan bisa menang melawanku." ucap Hashirama, "Mari kita... Akhiri semua ini."

Sejauh apapun mimpi mereka, Hashirama tetap tak mau membuangnya. Selamanya, ia percaya kalau itu akan terwujud. "Kalau shinobi terkuat, Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan, negara akan berhenti mencari klan shinobi untuk melawan kita. Dan suatu hari nanti, pertarungan akan selesai."

Madara sempat tertegun sejenak. Tapi di kondisi sekaratnya, Izuna mengingatkan, "Jangan, kakak... Jangan biarkan dia menipumu!"

Boffttt!!! Madara dan adiknya menghilang, kabur.
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

Pada pertarungan selanjutnya, Madara kembali dengan sebuah mata baru. Ya, saat itu ia telah memperoleh Eternal mangekyou Sharingan. "Adikku mati akibat luka itu... Tapi, dia meninggalkan kekuatan ini padaku, untuk melindungi klan Uchiha!!"
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

"Aku sudah mengirim surat perjanjian genjatan senjata." ucap Hashirama, "Kalau kau memang ingin melindungi klan Uchiha, mari kita hentikan pertempuran ini!!!"

"Hashirama, sampai kapan kau akan berhenti memikirka mimpi kekanak-kanakkanmu itu!? Kami tak akan pernah melakukannya!!" Madara mengeluarkan Susano'o. Tapi meski begitu, setelah pertarungan penuh satu hari, akhirnya untuk pertama kalinya Madara berhasil dijatuhkan.

Madara tergeletak di tanah, sementara Hashirama, Tobirama, dan anggota klan Senju lainnya berada di sebelahnya.

"Madara, ini akan menjadi akhir untukmu..." Tobirama hendak menusuk tubuh Madara.
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

"Tunggu, Tobirama." ucap Hashirama.
"Tapi kenapa, kakak!? Ini kesempatan kita, kan!?"
"Aku tak akan membiarkanmu menyentuhnya."
Tobirama tak bisa berkata-kata lagi.

"Hmm, apa kau ingin melakukannya langsung, Hashirama? Kalau begitu cepatlah." ucap Madara. "Kalau kau melakukannya, aku akan puas."

"Kalau kami membunuhmu, kepala mereka, maka generasi muda klanmu akan membalas dendam mereka pada kami." ucap hashirama.

"Tak ada lagi klan Uchiha yang masih memiliki perasaan seperti itu." ucap Madara.
"Tidak, aku yakin pasti masih ada." ucap Hashirama. "Tak bisakah kita menyelesaikan ini seperti yang kita bicarakan sebelumnya?"
Naruto Chapter 624 - Beelzeta.com

"Kau tahu kita tak mungkin bisa. Aku sudah tidak sepertimu lagi." ucap Madara. "Aku sudah tak punya saudara tersisa lagi. Dan aku tak bisa mempercayaimu."

"Bagaimana cara, untuk membuatmu percaya pada kami?" tanya Hashirama.

Sejenak Madara terdiam, kemudian memberikan sebuah penawaran yang sulit. "Kalau kau memang ingin aku mempercaya klanmu, bunuhlah adikmu, atau dirimu sendiri."

Sumber : beelzeta

Wednesday 6 March 2013

naruto chapter 623

ALUR CERITA NARUTO CHAPTER 623, " PEMANDANGAN "
==============

(Harapan Madara telah sampai di sisi yang lain. Dua anak dari klan yang bermusuhan, mereka berdua akan menjadi sosok penting dalam sejarah terciptanya dunia shinobi di masa depan)
(Kedua anak itu masih menatap ke seberang sungai)
#Tatapan mata....

(Edo Hashi lanjut berceruta)
[Edo Hashi: "Ada anak bodoh lain berdiri disampingku yang bermimpi akan merubah dunia peperangan, tapi bukannya terkejut, aku malah menganggapnya sebagai utusan sang dewa"]

Madara Kecil: "Aku bisa mengerti kamu bahkan tanpa melihat dalam dirimu, meskipun..."

Hashi Kecil: "Apa kau bilang?"

Madara Kecil: "Lihat dirimu, gaya rambut dan pakaianmu membuatmu nampak lemah!"

[Edo Hashi: "Meski begitu, kita tak selamanya sependapat. Setelah itu kita terus bertemu disungai itu tanpa memberitahu nama lengkap (klan) kita. Kita saling menunjukan kemampuan Shinobi kita dan terus membicarakan tentang masa depan"]

(Madara dan Hashi kecil diperlihatkan bertarung untuk unjuk kemampuan mereka masing-masing, sekaligus berlatih bertarung)



(Mereka terpental satu sama lain, Madara kecil terjatuh ditanah sementara Hashi kecil masih bisa berdiri)
Madara K: (Tersungkur ditanah) "Taijutsu dan pertahananmu bagus, kau masih bisa seimbang denganku"

Hashi K: "Seimbang katamu? Aku masih bisa berdiri."

Madara K: "Eh??"

(Tiba-tiba kepala Hashi terlempar sebuah batu dari atas lantas membuatnya terjatuh juga. Ternyata saat terakhir mereka saling tonjok Madara sempat melempar batu keatas, lihat tangan kanan Madara pada gambar diatas untuk lebih jelasnya)
Hashi K: "Ouch!!"

Madara K: "Kau baru saja bilang apa?"

(Scene berganti saat mereka sedang istirahat diatas batu, merekapun bercakap-cakap)
Hashi K: "Tapi masalahnya, bagaimana kita bisa merubah sesuatu begitu saja? Pandanganku tentang masa depan masih belum jelas..."

Madara K: "Pertama-tama kau harus pertahankan idealismemu kemudian kau harus menjadi lebih Kuat. Jika kau lemah tak seorangpun akan mendengarkanmu"

Hashi K: "Benar juga ya... Jika kita menguasai banyak Jutsu dan menjadi lebih kuat lagi.. Orang dewasa tidak akan lagi menghalangi kita.."

(Tiba-tiba Madara meninggalkan tembat sambil ngomong sesuatu)
Madara K: "Kau harus bisa mengatasi kelemahan-kelemahanmu dan juga Jutsu yang tidak kau bisa, masalah itu aku sudah lebih unggul darimu"

Hashi K: "!!"

(Madara melompat ke bawah batu di sungai itu, hendak berjalan diats air, namun Byuurrrrr!! Dia sendiri masih belum bisa berjalan diatas air, ia basah kuyup)
Hashi K: (Menghampiri Madara) "Jelas kau sendiri tak bisa melakukannya..."

Madara K: (Marah) "Sudah kubilang, jangan berdiri dibelakangku!!!"

Hashi K: "Aku tahu kelemahanmu..."

Madara K: "Diam! Atau kulempar kau ketempat ceburanku yang barusan!!!"

[Edo Hashi: "Begitu sering kita  bertemu, kita semakin dekat"]

(Hingga suatu hari mereka bertemu kembali di tempat yang sama)
Hashi K: "Madara. aku datang dengan info Jutsu baru yang hebat!! Ayo kita pelajari bersama!!"

Madara K: "Heeh. Jusu seperti apa itu?"

Hashi K: "Taijutsu Rahasia, Super Katon Genjutsu yang memotong Dobel Shuriken besar!!!"

Madara K: "Uhm.. Aku nggak mudeng..."

Hashi K: "Baiklah untuk menjelaskannya secara jelas...."

(Namun sebelum Hashi menjelaskan ia langsung digertak Madara)
Madara K: "Diam saja lah! Hari ini kita akan berlomba memanjat tebing jerjal ini!"

(Gertakan Madara tadi sontak membuat Hashi Down seperti biasa)
Madara K: "Jangan terlalu depresi begitu terus! Itu kelamahanmu!"
(Merekapun memulai perlonbaannya, namun Hashi curang dengan memanjatnya duluan)

Hashi K: "Hahahahah Aku duluan!!"

Madara K: "Ah! Sialan kau! Kau menipuku!

(Pant, pant, pant, suara telapak kaki terdengar, mereka berdua pun sampai diatas dengan kelelahan)
Hashi K: "Aku menang..."

Madara K: (Kelelahan) "Tentu...  Saja... kau mulai duluan!"

(Mereka berdua duduk beristirahat memandangi hutan dari atas tebing)
Hashi K: "Kau bisa lihat pemandangan Hutan belantara itu dari atas sini."

Madara K: "Yeah.. Kau bisa melihatnya sejauh mungkin. Aku yakin sekali bisa mengalahkanmu saat seperti ini. Ingin bertarung deganku?"

Hashi K: "Kenapa semua mendadak sih? Kau nampak bangga terlihat dari tatapan matamu."

Madara K: "Tentu saja! Aku kan punya Sha-..."

(Ups Madara hampir saja keceplosan mengucapkan kata Sharingan"
Madara K: "...!!"

Hashi K: "...??"

Madara K: "...."

(Hashi nampak kaget karena Madara tiba-tiba berhenti bicara)
Hashi K: ".... Ada apa?"

Madara K: "Tak apa, pada akhirnya aku tidak terlalu bangga."

Hashi K: "Apa? ...Aneh sekali mendengar kata-katamu itu."

Madara K: "Jika aku bisa sebangga itu, saudara-saudaraku tidak akan mati. Bahkan aku tak bisa melindungi mereka.. Apa yang... Apa yang..."

Hashi K: (Membayangkan saat Itama meninggal) ".... Bukankah kau sudah tak punya saudara lagi?"

Madara K: "Aku masih punya seorang adik. (Mengepalkan tangannta di tanah) Dan aku akan melindunginya apapun yang terjadi!!"

Hashi K: (terdiam sejenak) ".... Ayo kita bagun sebuah pemukiman disini!! Ayo kita buat tempat dimana anak kecil tidak harus saling membunuh satu sama lain!! Kita akan membangun sekolah dimana anak-anak bisa tubuh besar dan kuat! Terdapat juga sebuah misi yang sesuai dengan Personal Skill dan kekuatannya masing-masing anak! Dan yang sudah Senior akan menetapkan di lever yang tepat. Di desa kita anak-anak tidak diperbolehkan berada dalam medan pertempuran yang keras!"

Madara K: "Heh... Kau satu-satunya orang yang punya ide bodoh seperti itu."

Hashi K: "Lalu apa yang kau pikirkan?"

Madara K: (Merunduk sedikit) "Yeah. Saat kita bangun desa itu... Aku akan melihat adikku dari atas sini..!!

Hashi K: (Tersenyum)

Madara K: "Heheheh"

[Edo Hashi: "Tempat yang itu sekarang disebut Konoha. Saat itu, aku mengambil keputusanku. Aku pilih menolak, untuk bisa membuat idealismeku menjadi kenyataan."]

(Suatu hari mereka bertemu kembali disungai, namun posisi mereka berseberangan, dang salng melempar batu yang sampai ke masing-masing seberang)
Hashi K: "Kita berdua sudah sampai ke seberang"

Madara K: "Batu itu bagus untuk dilempar, kau bisa memilikinya sampai kta bertemu lagi!

(Mereka bakhan saling menangkap batu yang dilemparkan)


(Hingga suatu hari Tobirama menghampiri Hashi)
Hashi K: "!!"

Tobi K: "Kakak, aku ingin bicara denganmu"

(Scene berganti, mereka sudah berada di rumah bersama ayah mereka)
Ayah Hashi: "Kau bertemu dengan seorang anak laki-laki?"

Hashi K: "Bagaimana kau tahu?"

Tobi K: "Ayah menyuruhku untuk membututimu. Aku lebih baik darimu dalam hal pengintaian.  Akhir-akhir ini kau sering pergi keluar, itu mencurigakan."

Ayah Hashi: "Aku telah mencari Info dari Anak itu. Dia dari Klan Uchiha. Dia pernah membunuh beberapa ninja dewasa yang sudah berpengalaman dari Klan kita. Dia sepertinya Shinobi yang sangat berbakat dari lahir."

Hashi K: (Berkeringat) ["Jadi itu benar..."]

Ayah Hashi: "Melihat kau tak terkejut.. Aku berpendapat kau sudah tahu bahwa dia dari kaln lain?"

Hashi K: "Tidak.. Aku tidak tahu. Begitu pula dengannya."

Ayah Hashi: "Kau tahu maksudnya kan? Aku belum mengatakan masalah ini pada siapapun... Jika kau tak mau dianggap sebagai mata-mata... saat kau bertemu anak itu lagi, terus buntuti dia. Gali informasi tentang Uchiha darinya. Ini misi untukmu... Lalu jika ia mengetahuinya... Bunuh dia."

(Hashi terlihat Syok)
Hashi K: "A-apa dia benar dari Klan Uchiha?"

Ayah Hashi: "Iya. Jika ia menyadari kau dari Senju... Dia mungkin juga akan melakukan hal yang sama dan hanya berpura-pura untuk mencuri informasi darimu. Jangan percaya dia."

Hashi K: "Tapi dia tak pernah..."

Ayah Hashi: "Kau tidak tahu apa yang ada dipikirannya. Jika kau ditipunya, kau telah membuat Klan Senju dalam bahaya. Tobirama dan aku sendiri akan datang denganmu.. mengerti?"

(Akhirnya suatu hari merekapun bertemu lagi ditempat yang sama)
Madara K: "Pertama-tama.. ayo kita gunakan batu kita untuk memberi salam"

Hashi K: "Ya..."

(Masing-masing dari Mereka mengambil batunya lantas melemparnya, saat mereka menangkapnya ada sesuatu yang membuat mereka terkejut setelah melihat batu tadi)
Madara K: "Hashirama... Maaf.. Aku baru ingat hari ini ada sesuatu yang harus kulakukan."

Hashi K: (Terkejut dan berkeringat) ".... Aku mengerti... Ya sudah aku akan pulang hari ini."

(Ternyata Batu dari Madara bertuliskan "Cepat Lari", sedangkan dari Hashi "Ini jebakan. Pergi dari sini". Madara dan Hashi dengan cepat kabur.)
Ayah Hashi: "Dia cepat sekali... apa dia mau kabur? Hashirama pasti mengatakan yang sebenarnya!! Ayo Tobirama!!"

Tobi K: "Baik!!"

(Namun belum sempat mengejar mereka dihadang oleh dua orang, 1 Dewasa, 1 Anak)
Dewasa: "Jadi kita punya rencana yang sama... BUTSUMA SENNU!"

Anak: "Dan juga Tobirama!" 

Ayah Hashi (Butsuma Senju): "Jadi begitu... TAJIMA UCHIHA!"

Tobi K: "Dan juga Izuna!"



#Senju Vs Uchiha... Pertarungan yang tak bisa dihindarkan!??

(Ternyata itu Ayah madara bernama TAJIMA UCHIHA bersama Izuna. Dan diketahui nama Ayah Hashi adalah BUTSUMA SENJU)

Friday 1 March 2013

naruto chapter 622

ALUR CERITA NARUTO CHAPTER 622, " MENUJU SISI LAIN "
==========================

Madara kecil terlihat kesal karena Hashirma tak kunjung memberitahu namanya. 
"Kutanya, kamu siapa!?" bentak anak itu. Hashirmapun menjawab, 
"Namaku Hashirama. Tapi, aku tak bisa menyebutkan nama lengkapku."

Sejenak Madara sempat terdiam, bingung, tapi kemudian ia tak terlalu mempedulikannya. Bocah itu kemudian kembali mengambil batu, dan memasang aba-aba untuk melemparnya ke sungai.
"Hashirama, kan, lihat, kali ini aku pasti berhasil!"

Madara kecilpun melemparnya. Melihat gerakkan anak itu, Hashirama kecil berpikir,
"Caranya melempar itu batu, dia pasti pintar dalam melempar shuriken."

Namun tetap saja, pada akhirnya lemparan Madara gagal menpai sisi lain dari sungai itu.

Naruto Chapter 622 - Menuju Sisi Lain
Teks Version by www.Beelzeta.com

"Sial!!" teriak Madara kecil. Ia berbalik ke arah Hashirama dan kemudian membentaknya,
"Kau berdiri di belakangku sengaja untuk mengacaukan konsentrasiku, kan!? Aku sangat sensitif, aku bahkan tak bisa kencing jika ada yang berdiri di belakangku."


"Maaf ..." ucap Hashirama, ia berjongkok dan tampak benar-benar menyesal.
"Eeh? Kau tak perlu sedepresi itu. Ma-maaf ya, tadi itu aku hanya membuat alasan." ucap Madara.

"Aku ... tidak tahu ... aku tak tahu kalau kau punya gejala aneh seperti itu." ucap Hashirama.
"Kau itu orang baik atau buruk, sih!!?" bentak Madara.
"Hahaha!" Hashirama bangun dan ekspresinya mendadak berubah ceria,
"Tapi kau tahu kan kalau aku lebih hebat darimu dalam melempar batu?"

"Lain kali kau yang akan kulempar!!!" bentak Madara.
"Maaf." lagi-lagi Hashirama memasang wajah depresi.
"Aku tak bermaksud untuk membuatmu marah. Kalau kau memang mau melemparku, aku sudah siap, lakukan saja."

"Hei hei, apa kau sadar kalau kau itu mengganggu, hah?"

"Tapi ..." ucap Hashirama kecil, "Aku harap kau bisa melemparku sampai sisi lain sungai." lanjutnya dengan nada mengejek.
"Dasar mengganggu, pergi sana!!!!" usir Madara.
"Baiklah kalau begitu." ucap Hashirama.
"Ti-tidak, tunggu!!!" Madara kecil hanya bercanda.
"Kau menyuruhku pergi atau tetap di sini, sih? Bisa kau mengatakannya dengan lebih jelas?"

"Eh?" Mereka berdua tiba-tiba dikagetkan dengan sesosok mayat yang mengapung di sungai. Mayat seorang shinobi.

"Apa itu?" Tanya Madara, sementara Hashirama kecil langsung ke sungai dan menghampirinya. Hashirama kecil mampu berjalan di atas air. Kemudian Madara sadar,
"Apa kamu ... seorang shinobi?"

"Sepertinya perang akan sampai kemari. Pulanglah." ucap Hashirama.
Ia melihat ke arah mayat itu, dan kemudian ke arah lambang ninjanya.
"Ini ... lambang dari klan Hagoromo." pikir Hashirama. Saat itu, masih belum ada desa. Hanya kumpulan dari klan-klan.

"Aku harus pergi. Sampai jumpa ..." Hashirama meloncat dan pergi ke sisi lain sungai. Tapi sebelum itu, dari tempatnya Madara kecil memperkenalkan diri.
"Namaku Madara. Tidak memberitahukan nama lengkap pada orang asing, itu salah satu aturan shinobi, kan?"

"Seperti dugaanku, ternyata kau shinobi juga." ucap Hashirama. Mereka telah berada di sisi sungai yang berlainan. Mereka memiliki sifat yang berbeda. Tapi waktu itu, Hashirma dapat merasakan kalau entah kenapa mereka seolah dekat. Hashirama juga merasa kalau ia mampu mengerti kenapa Madara datang ke sungai itu.

Hashirama pergi, dan kemudian sampai di suatu tempat pemakaman. Banyak shinobi dari klan Senju mati saat itu, dan merekapun dikuburkan.
"Kawarama ..." ucap sedih Hashirama. Karena Kawarama, salah seorang temannya juga tewas.

"hiHiks." salah seorang teman Hashirama menangis. Tampak tiga orang anak, Hashirama, adiknya, dan anak yang menangis itu. Mereka bersama dengan seorang shinobi dewasa, semacam pembimbing mereka.

"Shinobi tak seharusnya merengek seperti itu." ucap shinobi itu.
"Mereka memang lahir untuk mati dalam pertempuran. Harusnya kalian bersyukur mayatnya masih bisa dikubur secara utuh. Kali ini, musuh kita bukan hanya klan Hagoromo, tapi juga klan Uchiha. Mereka benar-benar kejam!"

"Kawarama masih tujuh tahun!!" ucap Hashirama, sedikit membentak.
"Berapa lama perang ini akan terus berlanjut!!?" bentaknya lagi. Tapi shinobi dewasa itu hanya menjawab,
"Sampai semua musuh kita habis. Perjalanan menuju dunia yang tanpa perang tidaklah mudah."

"Dan demi itu kau juga mengorbankan anak-anak?"

"!!!" lelaki itu tersinggung mendengar perkataan Hashirama, dan kemudian memukulnya.

"Aku tak akan membiarkanmu menghina Kawarama!! Dia adalah seorang shinobi hebat yang mati dalam pertarungan, dia bukan anak-anak!!!" bentak lelaki itu.

"Apa kau baik-baik saja, kak Hashirama?" tanya anak tadi. Kakak? Apa jangan-jangan tiga anak tadi bersaudara semua? Apa saudara Hashirama bukan hanya Tobirama?
"Kau tahu kan, apa yang akan terjadi kalau berani melawan ayah." ucap Tobirama.

"Itama ... Tobirama ... Aku tak mau kalian juga mati dalam rasa sakit." pikir Hashirama. Kemudian, ia kembali membentak ayahnya,
"Bagaimana bisa kau mengatakan kalau Senju adalah klan yang penuh dengan cinta!? Shinobi hebat apanya!? Bagiku itu hanya kelompok orang dewasa yang membawa anak-anak menuju kematian mereka! kita juga melakukan hal yang sama dengan klan Uchiha!!"

"Itu adalah respek bagi musuhmu." ucap lelaki tadi, yang ternyata ayah Hashirma.
"Meskipun seorang bayi, selama ia memiliki senjata, ia adalah musuh. Dan merubah anak-anak menjadi shinobi yang hebat, itu berarti kau mencintainya."

"Apa kita harus mati untuk menjadi shinobi yang hebat!!?" bentak Hashirama lagi, ia benar-benar masih belum puas.
"Yang bisa dilakukan hanya membunuh atau dibunuh, bahkan tanpa tahu bagaimana mulainya. Kau bahkan tak boleh mengatakan nama lengkapmu karena itu berbahaya, Dunia Shinobi ini benar-benar keliru!!!"

"!!!!" Ayahnya kembali marah, "Orang-orang sepertimulah yang disebut anak-anak!!!" ia kembali bersiap untuk memukul anaknya. Namun, Tobirama menghalanginya.
"Ayah, hari ini kakak hanya sedang depresi. Tolong maafkan dia." ucapnya.

Akhirnya, ayah mereka membatalkan niatnya.

Setelahnya, mereka bertiga, tiga anak itu pergi ke suatu tempat dan berbincang-bincang.
"Orang dewasa memang bodoh." ucap Tobirama.
"Kalau mereka ingin berhenti bertarung, harusnya mereka membuat suatu kesepakatan dengan musuh."

"Tapi, bagaimana dengan keluarga kita yang sudah dibunuh? Bagaimana dengan perasaan rekan-rekanmu?" ucap Itama.
"Pemikiran seperti itulah yang akan membuatmu mati juga." ucap Tobirama.
"Kau dan orang-orang dewasa terlalu marah karena hal itu. Mulai dari sekarang, Shinobi harusnya merefresh perasaan mereka. Menciptakan peraturan, serta menghindari pertarungan yang tidak perlu."

"Hah, aku penasaran apakah hal seperti itu mungkin terjadi." ucap Hashirama.
"Untuk membuat kesepakatan yang nyata, yaitu sebuah aliansi ..."

"Kesepakatan yang nyata?"

Pada masa perang, rata-rata harapan hidup seorang shinobi dan masyarakat biasa adalah sekitar tiga puluh tahun. Yang membuatnya rendah adalah, banyaknya anak kecil yang mati ...

"Itama!!!!" teriak khawatir orang-orang senju. Mereka terlambat. Saat tiba, anak kecil bernama Itama itu sudah tewas terbunuh oleh genjutsu klan Uchiha.

Hari-hari berlalu, Hashirama kecil terlihat duduk menyendiri di pinggir sungai.
"Hei, sudah lama ya." ucap Madara yang tiba-tiba saja menghampirinya. Ia kemudian bertanya,
"Hashirama, kenapa kali ini kau tampak begitu depresi? Apa sesuatu telah terjadi?"

"Aku ... aku, tak ada apa-apa." ucap Hashirma. Tapi, Madara tahu kalau ia berbohong.
"Kau berbohong, ayolah, kau bisa menceritakannya padaku." ucapnya.
"Bukan apa-apa ..." ucap Hashirama brusaha tdk mau cerita.

"Tak apa, katakan saja."
"Tidak, sungguh, bukan apa-apa."
"Kau terlalu berlebihan, aku akan mendengarnya."
"Tapi sungguh, tak ada apa-apa. Tak ada ... apa-apa, hiks ..." Hashirama menangis.
"Pasti ada apa-apa kan!? Katakan!!" bentak Madara.

"Itu ... adikku mati." ucap Hashirama. Ternyata memang benar, anak tadi memang saudaranya. Tapi sayang, ia telah meninggal. Madara terdiam, sementara Hashirama melanjutkan ceritanya.
"Alasan kenapa aku datang kemari adalah karena itu. Dengan melihat ke arah sungai, aku merasa seolah perasaan sedih ini terbawa oleh sungai. Namamu Madara, kan? Kupikir kau juga seperti itu."ujarnya

Madara kecil masih terdiam, berusaha memahami
"Apa kau ... punya saudara?" tanya Hashirma. Kemudian Madara mengambil sebuah batu, dan mulai bercerita.
"Aku punya empat saudara laki-laki. Yah, aku 'memiliki' mereka."

"Hm?"

"Kita adalah shinobi. Kita mungkin mati kapan saja. Satu-satunya cara untuk tidak mati adalah dengan menujukkan apa yang sebenarnya kau pikirkan pada musuhmu, tanpa menyembunyikan apapun, dan berteman dengan mereka. Tapi, sepertinya itu mustahil. Karena ... tak mungkin untuk melihat apa yang sebenarnya orang pikirkan, dan bagaimana perasaan terdalam mereka."

Madara kecil melempar batu yang dipegangnya.

"Apakah memang mustahil ... Untuk saling menunjukkan pemikiran asli kita?"

"Aku tak tahu." ucap Madara,
"Tapi aku selalu datang kemari dengan harapan, kalau itu bukanlah hal yang mustahil." lemparan Madara akhirnya sampai di sisi lain sungai.
"Saat ini, kurasa ada satu. Setidaknya bukan hanya kau, tapi aku juga sudah bisa mencapai sisi yang lainnya."

Harapan Madara telah sampai di sisi yang lain. Dua anak dari klan yang bermusuhan, mereka berdua akan menjadi sosok penting dalam sejarah terciptanya dunia shinobi di masa depan.

========================
Bersambung ke Naruto Chapter 623