Tuesday 28 May 2013

naruto chapter 631

Sebelumnya : Naruto Chapter 630

"Siapa dia?" Sakura bertanya-tanya. Di versi manga, ini adalah pertama kalinya Sakura melihat langsung ayah Naruto tersebut. Minato datang dan memindahkan serangan Juubi jauh ke seberang pulau sana, membuat serangan itu meledak di tempat yang sepi dari kehidupan manusia.

"Aku adalah Minato Namikaze, kalian bersiaplah untuk menghadapi ledakan." ucap Minato. "Eh??" Sakura dan Naruto bertanya-tanya. Dan tak lama kemudian, Booomb!!!!!! meski sudah dibawa kekejauhan, ledakkan dari bijuudama Juubi tetap berefek sampai ke tempat itu. Meski tentu saja, efeknya tak terlalu parah.

Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Apa itu!!?" beberapa shinobi masih bertanya-tanya. "Aku mengirim serangan Juubi ke laut." jelas Minato. "Itu..." Sakura melihat ke arah wajah Minato. "Matanya... dia Edo Tensei!" pikir Sakura. kemudian bertanya, "Kau..."


"Jangan khawatir, aku ada di pihak kalian." ucap Minato. "Terimakasih karena sudah membantu pemulihan Naruto. Apa kau pacarnya Naruto?"

"Yah, kurang lebih seperti itu..." jawab Naruto

Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

Plakkk!!! Sakura menghantam kepalanya. "Diam!!! Simpan energimu!!" bentak Sakura.
"Ukhhh, lukaku malah tambar parah..." ucap Naruto.
"Aku akan mempercepat penyembuhanmu!!" ucap Sakura.

"Haha, gadis ini mengingatkanku pada Kushina." pikir Minato. "Yah, jaga baik-baik anakku ya.." ucapnya ke Sakura.

"Datang tiba-tiba begini... tapi kelihatannya kau sudah tahu tentang hal ini?" tanya Naruto ke Sakura. "Yah, aku bisa merasakannya saat berada di mode Kyuubi. Yang lain juga datang..." ucap Naruto.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

Para shinobi semakin kaget, dan batsss!!!! ketiga hokage lainnya muncul. "Kau masih secepat biasanya ya.. hokage keempat.." ucap hokage ketiga. "Kelihatannya shunshinmu lebih hebat dari milikku..." ucap hokage kedua. "Yosh, mari kita mulai!!" ucap hokage pertama.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Ho-hokage ketiga!?" ucap kaget Sakura, "Dan juga..."
"Hokage pertama dan kedua!!? Bahkan hokage keempat juga!?" shinobi lainnya juga kaget.
"Begitu... jadi yang menghentikan serangan tadi itu hokage ya..."
"Tapi, siapa yang mengedotensei mereka??"

"Orochimarulah yang memanggil kami ke dunia ini. Kami akan menghentikan perang ini." ucap hokage ketiga.

"Masih ada lagi yang akan datang, meski kurasa akan agak telat sih." ucap Naruto lagi.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Hashiramaaahhh!!!! Aku sudah menunggumu dari tadi!!!!" teriak Madara. Tampaknya, ia sudah benar-benar tak sabar untuk menghadapi rival abadinya itu kembali. "Aku akan mengurusmu nanti!!" ucap Hashirama. "Ng?"
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Pertama-tama aku akan mengurus Juubi dulu!!" jelas Hashirama. "Huh, kau masih saja seperti biasa ya." ucap Madara. "Aku benar-benar tak cocok denganmu." lanjutnya.

"Grroooarrrr!!!!!" Juubi masih ada di tempat itu. ya, meski serangannya menghilang, monster mengerikan itu masih ada di sana, siap kapan saja untuk melancarkan serangan dahsyat itu lagi.


Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Wah wah, tempat ini cukup ribut ya..." ucap hokage pertama. "Naruto, kau sudah berjuang dengan baik, istirahatlah... Oh iya, temanmu juga akan datang, dan dia ada di pihak kita." ucap hokage keempat pada putranya. Kemudian, ia mempersiapkan sesuatu.

"!!!" Kyuubi dalam diri Naruto kaget. "Minato, ini..."

"Dia..." bayangan Sasuke terlintas di benak Naruto.

"Para hokage, ayo maju!!!" seru hokage pertama. "Hokage kedua, ketiga, majulah sebelum aku..." ucap hokage keempat, yang kini telah berada di mode chakra Kyuubi.


Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Eh!!? Mode yang sama dengan Naruto!?" Sakura bertanya-tanya. "Jadi bahkan Minato juga ya..." ucap Kyuubi dalam diri Naruto. "Lihat itu kan? Ayahku memang hebat!!" ucap Naruto. "Aku tahu lebih baik darimu, dialah yang melakukan segel rumit padaku." ucap Kyuubi.

"Apa kau sudah mempersiapkan tandanya?" tanya hokage ketiga.
"Ya!" ucap Minato. "Tindakkanmu juga cepat ya..." ucap hokage kedua.'
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

kunai-kunai segel telah dipasang di keempat penjuru. Kemudian, jutsupun dimulai. "Ninpou!!"

Boftt!!! hokage ketiga, kedua, dan keempat menghilang, dan telah berada di kunai masing-masing, kemudian, "Shisekiyoujin!!!" segelpun dimulai.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Dan juga, dengan ini!!!" Hashirama menggunakan segel berbentuk gerbang untuk membendung kesepuluh ekor Juubi. Dan lagi dengan segel para hokage tadi, Juubi terbendung dan terkurung oleh kotak segel raksasa.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Kurungan merah!!?" ucap Lee kagum saat melihatnya.
"Ini bahkan lebih kuat dari Shishienjin. Hanya shinobi sekelas empat hokage yang bisa melakukannya." ucap Gai.

"Groooarrr!!!!" Juubi berusaha untuk meronta. Namun tampaknya, segel itu lumayan kuat untuk menahannya. "Pasti akan sulit baginya untuk bergerak saat ini!!"

Tapp!!! Selanjutnya Sasuke dan Juugo sampai di medan pertempuran. "!!"
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

Sakura benar-benar kaget. Sementara Naruto, "Kau telat, Sasuke.." ucapnya. "Sasuke-kun?" Sakura bertanya-tanya. Setelah sekian lama, akhirnya mereka bertemu kembali. "Sakura..." Sasuke melihat ke arah Sakura.

"Sa-Sasuke-kun!!?" Sakura semakin kaget.
"Ehh!!? Kenapa!!?" dalam hati ia bertanya-tanya.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

Shinobi-shinobi lainnya juga kaget, terutama rekan-rekan satu angkatannya dulu. Namun, respon mereka tampaknya negatif. "Sasuke-kun...!?" Ino hendak mendekat. "Berhenti Ino!!" ucap Shikamaru, "Dia musuh kita!!" lanjutnya.

"Ino!! Jangan dekat-dekat dengannya!!" ucap Chouji.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Kalian tetap saja ribut seperti biasanya..." ucap Sasuke.
"Untuk apa kau kemari hah, sialan!!?" bentak Kiba, disusul gonggongan Akamaru.

"Kenapa kau datang kemari?" tanya Sakura.

"Banyak hal sudah berubah." ucap Sasuke. "Aku sudah memutuskan untuk melindungi desa dan... aku... akan menjadi Hokage." lanjutnya.

"..." orang-orang semakin kaget kaget lagi, bengong.

"Kalian tetap saja ribut seperti biasanya..." ucap Sasuke.
"Untuk apa kau kemari hah, sialan!!?" bentak Kiba, disusul gonggongan Akamaru.

"Kenapa kau datang kemari?" tanya Sakura.

"Banyak hal sudah berubah." ucap Sasuke. "Aku sudah memutuskan untuk melindungi desa dan... aku... akan menjadi Hokage." lanjutnya.

"..." orang-orang semakin kaget kaget lagi, bengong.

Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Eeeeeehhhh!!!???" teriak Sakura super kaget. "kau!!!! Ninja pelarian yang lama menghilang muncul secara tiba-tiba dan bercanda seperti ini!!? Apa kau mengerti arti dari Hokage, hah!!?" bentak Kiba.

"Aku tak mengerti apa yang telah terjadi padamu, tapi...
Itu mustahil..." ucap Shikamaru. "Apa kau pikir kalau..."

"Apa kau pikir kau bisa menghapus semua yang telah kau lakukan selama ini begitu saja?" ucap Shino.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Aku tahu aku tak bisa." ucap Sasuke. "Tapi, aku tak peduli bagaimana pendapat kalian tentangku." lanjutnya. "Kagelah yang menciptakan situasi ini... Aku akan menjadi hokage dan mengubah desa!!"

Naruto kemudian teringat akan kata-kata Itachi dulu, "Bukan yang menjadi Hokage yang akan diakui oleh orang-orang, tapi yang diakui oleh orang-oranglah yang akan menjadi Hokage." juga, kata-kata Itachi, "Aku serahkan Sasuke padamu..."

"Serahkan dia padaku." ucap Naruto dalam hati. Naruto berdiri di sebelah Sasuke, kemudian berkata, "Akulah yang akan menjadi Hokage!!"
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Aku senang kita punya banyak calon Hokage!!" ucap hokage pertama, "Tapi, kalian terlalu menganggapnya enteng! Persiapkan chakra kalian, kita harus mengalahkannya dengan serangan kombinasi!!"

"Terimakasih sudah menyembuhkanku, sekarang kau bisa beristirahat, Sakura.." ucap Naruto. "Ayo maju, Sasuke!!!"

Naruto dan Sasuke maju menuju arena pertempuran. Namun kemudian, Sakura menyusul. ia tak bisa diam saja. "Apa kau pikir aku wanita lemah yang tak sepadan dengan kalian? Tsunade-sama mengajariku sama seperti sannin lainnya..."
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com

"Sakura-chan..."
"Hampir selesai." ucap Sakura. "Aku sudah menyimpan chakra yang kuperlukan. Tak lama lagi, aku akan mampu menggunakan kekuatanku yang sesungguhnya!! Aku juga anggota Tim 7, dan juga murid seorang Sannin!!"

Naruto terdiam, kemudian tersenyum dan tampak begitu puas...
"Yosh!! Tim 7 telah terlahir kembali!!" ucapnya dengan penuh semangat.
Naruto Chapter 631 - Beelzeta.com


Sumber : beelzeta

Saturday 18 May 2013

naruto chapter 630

Versi Teks Naruto Chapter 630


"Aku tak memiliki apapun di sini selain rasa sakit." ucap Obito sambil memperlihatkan lubang di dada kirinya. "Apa inti dari itu semua? Itulah kenapa aku kesal dengan semuanya. Tidakkah kau juga sudah menderita cukup lama? Di depan makam Rin... di depan makamku..."

Kakashi hanya bisa terdiam, dan mengingat sosok mantan sahabat kecilnya itu. "Kakashi, tak apa." ucap Obito lagi. "Kau tak perlu menahan rasa sakit itu lagi." lanjutnya.

"Rin ada di sini. Aku menyukaimu, Kakashi."

Tiba-tiba muncul sosok Rin dan Obito di sebelah kanan dan kiri Kakashi. Obito menggunakan genjutsunya untuk memunculkan dua sosok kenangan tersebut. "Lihatlah apa yang kau harapkan. Di dunia ilusi ini, kau bisa memiliki apapun. Lubang di hatimu, akan bisa tertutup lagi..."


Batsss!!! kakashi menebas dua sosok bayangan yang hanya ilusi tersebut dengan raikiri miliknya. "Rin sudah mati, dan kau masih hidup!!" ucap kakashi.

"Apa kau benar-benar berpikir... apa kau benar-benar berpikir kalau ini bisa menutup lubang di hati seseorang? Jangan menghapus ingatanmu terhadap Rin!! Dia mencoba untuk melindungi desa dengan mengorbankan nyawanya!! Sebanya apapun kau menciptakan khayalan, itu tak akan mampu menutupi lubang di hatimu!!"

"Groooarrrrr!!!!!!!!!" Juubi yang tubuhnya mulai berisi membuka mulutnya lebar-lebar, benar-benar lebar, saking lebarnya sampai menyentuh perut. Kemudian dari mulut lebarnya tersebut, muncul sesuatu berbentuk kelopak bunga raksasa.

"Dia berubah bentuk lagi!!" ucap darui. Bee terdiam melihatnya, sementara, hachibi yang lebih tahu memberi penjelasan. "Tidak, setelah ini dia akan kembali lagi seperti semula. Dia hanya hendak melakukan serangan. Itu adalah step terakhir sebelum perubahan terakhirnya. Naruto sedang dalam masa penyembuhan, sementara Kyuubi memeras chakranya. Ini adalah giliran kita, Bee!" ucap Hachibi.

"Tepat sekali!! Sekarang kitalah yang memimpin orang-orang!!" Bee bersiap. "Dengarkan aku, Bee. kalau kita membiarkannya sampai ke mode final, maka kita akan berakhir."

Whusssss!!!!! Dari ujung kelopak bunga tersebut, Juubi membentuk suatu bijuudama raksasa, bijuudama super besar.

"Juubi tak segan-segan lagi, mungkin dia melihat bijuu di dalam Naruto dan kemudian menjadi tak sabar." pikir Madara yang berdiri di atas sebuah batu. "Huh, menyebalkan, padahal aku baru saja akan bersenang-senang." ucapnya.

"Benda itu semakin bertambah besar dan besar..." ucap Shikamaru.
"A-apa serangan itu mengincar Naruto!?" ucap Chouji.
"Bisa apa kita melawan itu tanpa chakra Naruto!?" ucap shinobi lain.

"Kita tak boleh menyesal setelah apa yang terjadi!!" teriak Sakura. "Naruto telah melakukan sebisanya!! Aku bisa tahu itu dari kata-katanya!!" Naruto teringat kata-kata Naruto waktu itu.

"Ya!! Dia telah melakukan yang terbaik demi melindungi shinobi biasa seperti kita!!" ucap seorang shinobi. "Bukan itu yang kumaksud!!" ucap Sakura. "Dia... Naruto telah membuat kita sadar kalau kita semua adalah rekannya."

"Aku akan membuat Naruto pulih sepenuhnya!!" ucap Sakura. "Setiap dari kita harus menggunakan seluruh kekuatan kalian!! Kalaupun kita mati, lebih baik mati karena bertarung daripada mati karena tak melakukan apapun!!!"

"Heh..." Shikamaru tersenyum, dan semngatanya kembali. "Ino, aku ingin kau menghubungkanku pada seseorang." pintanya pada Ino.

"Apa kau punya suatu ide?"
"Kau hebat, Shikamaru!!" ucap Chouji.

Setelahnya, dengan bantuan Ino, Shikamaru berkomunikasi dengan Kitsuchi. "!!" Kitsuchi sadar. "Kau.. anaknya SHikaku, kan?"

"Kitsuchi-san, dengarkan aku." pinta Shikamaru. "Ajari aku tehnik elemen tanah sederhana seperti tehnik dinding pelindung, sesuatu yang shinobi yang bukan dari Iwagakure bisa melakukannya juga."

"Siapapun bisa menggunakan jutsu dinding pelindung, tapi tak akan sebagus itu, dan lebih penting lagi..."

"Tidak, yang penting semuanya bisa melakukannya." ucap Shikamaru. "Kita harus melawan kekuatan lawan dengan jumlah."

"Tapi, dindingnya pasti tetap bisa dihancurkan..."

"Meskipun hancur, kalau kita terus membangun yang baru. Daripada menahannya dengan dinding yang kuat, lebih baik kita memperlambatnya dengan dinding lemah tapi banyak. Tentu saja, akan lebih baik lagi kalau shinobi-shinobi dari Iwagakure bisa membangun dinding-dinding yang kuat." ucap Shikamaru.

"Aku mengerti...
Boleh dicoba, aku akan mengajarimu segelnya." ucap Kitsuchi.

"Dan juga, Bee-san!" Shikamaru menghubungi Bee. "Sementara itu, cobalah untuk membelokkan serangan itu ke atas sebisa mungkin dengan menggunakan tembakkan bijuudama."

Bee mengerti, dan Shikamaru kembali meminta pada Ino, "Ino, sekarang aku ingin kau menghubungkanku pada semua shinobi yang ada di medan perang. Apa kau bisa melakukannya?"

"Tentu saja!!" Ino sangat bersemangat dan kemudian membantu Shikamaru untuk menghubungkan diri. Orang-orang menggunakan segel tangan untuk menggunakan jutsu dinding tanah, dan akhirnya...

Whussss!!! Juubi menembakkan bijuudama raksasanya. Dan haaapp!!! dinding-dinding tanah dalam jumlah yang sangat banyak muncul untuk menghalanginya.

Kembali ke dimensi lain, Obito masih beradu argumen dengan Kakashi. "memang, apa salahnya dengan dunia ilusi? Kenyataan itu kejam, lubang ini makin lama hanya akan menjadi semakin lebar." ucap Obito.

"Sesuatu tak berjalan sesuai harapanmu, dan terkadang kau tak cukup cepat untuk mendapatkannya..."

"Anggap saja contohnya aku!! Bagaimana, Kakashi!? Bagaimana bisa aku menutup lubang ini jika terus berada di dunia yang kejam ini!!?"

"Aku hanyalah kepingan sampah...
Tapi, ada hal yang kupelajari..." ucap Kakashi. Ia teringat akan sosok gurunya, murid-muridnya di tim 7, Hokage ketiga...

"Lubang di hatimu bisa ditutup oleh seseorang. Kalau kau menolak perasaan temanmu dan dunia ini hanya karena itu berjalan tak sesuai keinginanmu, tak akan ada yang datang padamu... jadi, lubang itu tak akan terisi. Kalau kau lari tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang, maka seseorang juga tak akan melakukan sesuatu padamu. Selama kau masih belum menyerah, kau masih bisa selamat."

Bang!!!!! Bijuudama raksasa Juubi menerobos kumpulan dinding yang dibentuk oleh para shinobi. "Ukhhh, kekuatannya lebih besar dari dugaanku..." pikir Kitsuchi. "kalau terus begini..."

Grabbb!!! Hachibi menggunakan tubuhnya sendiri untuk menahan serangan itu. Namun tetap saja, bijuudama Juubi terlalu kuat dan terus melesat.

"Kau hanya bisa bicara." ucap Obito. "Hanya dengan kesal pada kenyataan ini dan perasaan temanmu di dunia inilah kau bisa menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya."

"Di dunia ini, shinobi yang melanggar peraturan adalah sampah..." ucap Kakashi. "Tapi, seseorang yang menyianyiakan temannya adalah lebih rendah dari sampah... Dan..." kata-kata kakashi masih berlanjut. "Mereka yang menyianyiakan perasaan temannya... bahkan lebih buruk dari itu."

Boofttt!!! Tiba-tiba bijuudama yang ditahan oleh Hachibi menghilang, lenyap. "!!?" para shinobi kaget. "Serangannya... menghilang?"

"Aku tak akan menyalahkan perasaanmu..." ucap Kakashi lagi. "Meskipun kau menolaknya..."

Tappp!!! ternyata yang menghilangkan serangan tadi adalah hokage keempat. Hokage keempat telah sampai di medan perang, dan kini ia telah berada tepat di depan Naruto.

"Apa aku terlambat?"
"Tidak, kau datang tepat waktu, ayah." ucap Naruto.

Sumber : beelzeta

Wednesday 8 May 2013

naruto chapter 629


Versi Teks Naruto Chapter 629

Sebelumnya : Naruto Chapter 628

Badai melanda medan pertempuran. Apa yang Juubi lakukan telah menciptakan bencana yang luar biasa.
Petir menyambar-nyambar, dan ledakkan yang tercipta tak ubahnya seperti ledakan bom atom. Gunung-gunung,
buki-bukit, hancur menjadi serpihan kerikil.

"Aku yakin ini sudah cukup untuk membersihkan mereka." ucap Madara
 yang berlindung di balik Susano'onya. Namun ketika suasana kembali normal, Madara kaget. Meski tampak kesakitan,
 para shinobi masih bisa bertahan. Chakra yang Naruto berikan tetap melindungi mereka.

"Naruto... melindungi kita lagi..." ucap Chouji
 dalam hati. Kemudian dari yang rebah akibat serangan tadi, para shnobi kembali berdiri. "Naruto-kun..." Hinata khawatir.



Kening Naruto berdarah, lengan pakaiannya sudah tak utuh lagi akibat menahan serangan, dan ia mulai kehabisan nafas.
Tapi, Naruto tetap bersemangat, "Seranganmu tak mempan!!" ucapnya sambil menatap tajam ke arah Madara.

Bersama dengan Naruto, tampak semangat dari bijuu-bijuu yang ada. Dan dalam dirinya, tampak tekad dari sang legenda,
 Rikudo Sennin. Dengan itu semua, Naruto tak takut untuk menghadapi Madara yang berada di depannya,
berdiri di atas monster terkuat, Juubi.

"Groooarrr!!!!" Juubi berteriak dan mencakupkan tangannya. Dan perlahan, tubuh kurusnya menjadi berisi,
semakin bersisi. Otot-ototnya membesar, tampak kalau Juubi akan kembali berevolusi,
 menuju wujudnya yang semakin sempurna.

"Uukhhh..." ternyata semangat dan tekad saja tak cukup.
Naruto tampak sudah tak tahan lagi dan kemudian terjatuh. Dan bersamaan dengan itu,
 chakra-chakra yang menyelimuti para shinobi menghilang.

"Chakranya...
menghilang..." ucap salah satu shinobi.

"Memang hanya sampai sejauh inilah yang bisa kau lakukan." ucap Madara.
"Aku sudah menemukan hal lain yang lebih menarik. Jadi, aku akan segera mengakhirimu."

Saaattt!!! Para shinobi tak membiarkan Madara menyerang. Mereka bersama-sama membentuk suatu barisan,
berdiri di depan Naruto, melindunginya. Kini adalah giliran mereka, giliran mereka untuk melindungi Naruto.
"Semuanya!! Ayo gabungkan kekuatan kita!!" ucap Hinata.

"Naruto, aku akan menyembuhkanmu." Sakura berada di belakang Naruto dan hendak menyembuhkannya.
"Kalian semua..." Naruto senang bisa punya teman-teman seperti mereka.

Sementara itu, Kakashi dan Obito telah sampai di dimensi lain. Obito terjatuh,
sementara Kakashi mampu mendarat dengan baik dan langsung menyerang dengan Raikiri.
Namun sesaat sebelum serangan Kakashi mengenai wajah Obito, Kakashi malah berhenti.

"Heh... masih tidak tega ya." ucap Obito. "Sejauh ini, kau punya banyak peluang untuk menghabisiku.
Tapi... aku terkejut kau menunjukkan rasa belas kasihan terhadap musuh di hadapanmu." lanjutnya. Seingat Obito, Kakashi adalah orang kejam yang bahkan tega membunuh Rin, rekannya sendiri.

Kakashi terdiam.

"Ada apa? Apa kau merasa bersalah?" ucap Obito lagi.
"Bersalah karena tak mampu menepati janjimu... apa kau ingin mengubahku?"

"Obito... ayo kita sudahi ini." ucap Kakashi. "Mimpimu adalah untuk menjadi hokage,
dan mimpi Naruto juga seperti itu. Naruto mengatakan hal yang sama dengan apa yang kau katakan di masa lalu."

Kakashi masih berharap kalau Obito bisa kembali. "Secara tak sadar,
kau melengkapi Naruto dan dirimu sendiri. Kau mencoba untuk mendengarkan Naruto seolah itu adalah dirimu sendiri.
 Apa kau yakin kalau dirimu di masa lalu tak akan menyesali apa yang kau lakukan sekarang?
 Aku yakin kau bisa mengerti perasaan Naruto. Kau masih bisa kembali, untuk menjadi seperti dirimu di masa lalu..."

"Hahaha." Obito malah tertawa.
"Justru karena aku mengeri perasaan Naruto lah, maka aku ingin mendengar semua yang dia pikirkan
dan kemudian membantahnya!!"

"Obito..."

"Dan akan kukatakan satu hal padamu. Adalah hal bodoh kalau kau merasa bersalah padaku.
Kalau kau berpikir aku memulai perang ini hanya karena kau dan Rin, kau salah!!"

Obito bangun, sengaja menancapkan Raikiri Kakashi ke dirinya sendiri. "Aku tahu semuanya." ucap Obito,
dengan tubuh yang kini telah ditusuk oleh Kakashi.
Dan perasaan itu, kakashi mengingatnya... Perasaan seperti saat tangannya menembus tubuh Rin dulu...

"Aku juga tahu kalau Rin memilih sendiri untuk mati... dengan tertusuk oleh Raikirimu. Saat itu,
Rin telah diculik oleh Kirigakure dan dijadikan sebagai jinchuriki Sanbi. Kau berhasil menyelamatkannya,
tapi itu juga merupakan rencana Kirigakure.
Mereka bahkan berpura-pura untuk mengejarmu agar kalian segera lari menuju desa.
Mereka memang ingin agar Rin ke desa, dan kemudian melepaskan Sanbi di sana. Jadi,
desa akan diserang. Rin mengetahui hal itu, jadi saat kau hendak menyerang musuh dengan Raikirimu,
dengan cepat ia bergerak menuju seranganmu. Dia memutuskan untuk mati di tangan orang yang dicintainya.
Demi melindungi desa."

"!!" Kakashi teringat akan saat-saat itu. Saat dalam pelariannya, bersama dengan Rin,
perempuan itu sudah meminta padanya. "Kakashi, bunuh aku!! Mereka hanya ingin memaanfaatku,
mungkin aku akan menyerang desa!!"

"Tapi aku sudah berjanji pada Obito kalau aku akan melindungimu.
Tak mungkin aku melakukan hal itu. Pasti masih ada jalan lain..." ucap Kakashi. saat itu 

"Huh, tapi apapun itu, tetap saja kau tak bisa melindungi Rin." ucap Obito.
"Di dalam pikiranku, Rin belum mati, jadi yang mati itu hanyalah palsu. Rin hanya akan menjadi Rin kalau dia masih hidup.
Sistem yang menciptakan semua ini... desa... shinobi... inilah yang membuatku kehilangan harapan.
Dunia ini... dunia yang palsu ini..."

"Naruto mengatakan kalau... tak memiliki teman di hatimu adalah hal yang paling menyakitkan.
" Kakashi menarik tangannya. "Aku memberi tahunya kata-katamu. Kau sama seperti Naruto. Dan kupikir kau masih..."

"Lihat!!" Obito menunjukkan bekas serangan Kakashi tadi. Serangan Kakashi meninggalkan lubang besar di dadanya.
Dan secara mengejutkan, tak ada apapun di sana. kosong. "Tak ada apapun di dalam hatiku!! Tapi,
aku tak merasakan rasa sakit sama sekali!! Kau tak perlu merasa bersalah, Kakashi!!!
Lubang ini tercipta oleh neraka dunia ini!!"


Sumber : beelzeta