Saturday 18 May 2013

naruto chapter 630

Versi Teks Naruto Chapter 630


"Aku tak memiliki apapun di sini selain rasa sakit." ucap Obito sambil memperlihatkan lubang di dada kirinya. "Apa inti dari itu semua? Itulah kenapa aku kesal dengan semuanya. Tidakkah kau juga sudah menderita cukup lama? Di depan makam Rin... di depan makamku..."

Kakashi hanya bisa terdiam, dan mengingat sosok mantan sahabat kecilnya itu. "Kakashi, tak apa." ucap Obito lagi. "Kau tak perlu menahan rasa sakit itu lagi." lanjutnya.

"Rin ada di sini. Aku menyukaimu, Kakashi."

Tiba-tiba muncul sosok Rin dan Obito di sebelah kanan dan kiri Kakashi. Obito menggunakan genjutsunya untuk memunculkan dua sosok kenangan tersebut. "Lihatlah apa yang kau harapkan. Di dunia ilusi ini, kau bisa memiliki apapun. Lubang di hatimu, akan bisa tertutup lagi..."


Batsss!!! kakashi menebas dua sosok bayangan yang hanya ilusi tersebut dengan raikiri miliknya. "Rin sudah mati, dan kau masih hidup!!" ucap kakashi.

"Apa kau benar-benar berpikir... apa kau benar-benar berpikir kalau ini bisa menutup lubang di hati seseorang? Jangan menghapus ingatanmu terhadap Rin!! Dia mencoba untuk melindungi desa dengan mengorbankan nyawanya!! Sebanya apapun kau menciptakan khayalan, itu tak akan mampu menutupi lubang di hatimu!!"

"Groooarrrrr!!!!!!!!!" Juubi yang tubuhnya mulai berisi membuka mulutnya lebar-lebar, benar-benar lebar, saking lebarnya sampai menyentuh perut. Kemudian dari mulut lebarnya tersebut, muncul sesuatu berbentuk kelopak bunga raksasa.

"Dia berubah bentuk lagi!!" ucap darui. Bee terdiam melihatnya, sementara, hachibi yang lebih tahu memberi penjelasan. "Tidak, setelah ini dia akan kembali lagi seperti semula. Dia hanya hendak melakukan serangan. Itu adalah step terakhir sebelum perubahan terakhirnya. Naruto sedang dalam masa penyembuhan, sementara Kyuubi memeras chakranya. Ini adalah giliran kita, Bee!" ucap Hachibi.

"Tepat sekali!! Sekarang kitalah yang memimpin orang-orang!!" Bee bersiap. "Dengarkan aku, Bee. kalau kita membiarkannya sampai ke mode final, maka kita akan berakhir."

Whusssss!!!!! Dari ujung kelopak bunga tersebut, Juubi membentuk suatu bijuudama raksasa, bijuudama super besar.

"Juubi tak segan-segan lagi, mungkin dia melihat bijuu di dalam Naruto dan kemudian menjadi tak sabar." pikir Madara yang berdiri di atas sebuah batu. "Huh, menyebalkan, padahal aku baru saja akan bersenang-senang." ucapnya.

"Benda itu semakin bertambah besar dan besar..." ucap Shikamaru.
"A-apa serangan itu mengincar Naruto!?" ucap Chouji.
"Bisa apa kita melawan itu tanpa chakra Naruto!?" ucap shinobi lain.

"Kita tak boleh menyesal setelah apa yang terjadi!!" teriak Sakura. "Naruto telah melakukan sebisanya!! Aku bisa tahu itu dari kata-katanya!!" Naruto teringat kata-kata Naruto waktu itu.

"Ya!! Dia telah melakukan yang terbaik demi melindungi shinobi biasa seperti kita!!" ucap seorang shinobi. "Bukan itu yang kumaksud!!" ucap Sakura. "Dia... Naruto telah membuat kita sadar kalau kita semua adalah rekannya."

"Aku akan membuat Naruto pulih sepenuhnya!!" ucap Sakura. "Setiap dari kita harus menggunakan seluruh kekuatan kalian!! Kalaupun kita mati, lebih baik mati karena bertarung daripada mati karena tak melakukan apapun!!!"

"Heh..." Shikamaru tersenyum, dan semngatanya kembali. "Ino, aku ingin kau menghubungkanku pada seseorang." pintanya pada Ino.

"Apa kau punya suatu ide?"
"Kau hebat, Shikamaru!!" ucap Chouji.

Setelahnya, dengan bantuan Ino, Shikamaru berkomunikasi dengan Kitsuchi. "!!" Kitsuchi sadar. "Kau.. anaknya SHikaku, kan?"

"Kitsuchi-san, dengarkan aku." pinta Shikamaru. "Ajari aku tehnik elemen tanah sederhana seperti tehnik dinding pelindung, sesuatu yang shinobi yang bukan dari Iwagakure bisa melakukannya juga."

"Siapapun bisa menggunakan jutsu dinding pelindung, tapi tak akan sebagus itu, dan lebih penting lagi..."

"Tidak, yang penting semuanya bisa melakukannya." ucap Shikamaru. "Kita harus melawan kekuatan lawan dengan jumlah."

"Tapi, dindingnya pasti tetap bisa dihancurkan..."

"Meskipun hancur, kalau kita terus membangun yang baru. Daripada menahannya dengan dinding yang kuat, lebih baik kita memperlambatnya dengan dinding lemah tapi banyak. Tentu saja, akan lebih baik lagi kalau shinobi-shinobi dari Iwagakure bisa membangun dinding-dinding yang kuat." ucap Shikamaru.

"Aku mengerti...
Boleh dicoba, aku akan mengajarimu segelnya." ucap Kitsuchi.

"Dan juga, Bee-san!" Shikamaru menghubungi Bee. "Sementara itu, cobalah untuk membelokkan serangan itu ke atas sebisa mungkin dengan menggunakan tembakkan bijuudama."

Bee mengerti, dan Shikamaru kembali meminta pada Ino, "Ino, sekarang aku ingin kau menghubungkanku pada semua shinobi yang ada di medan perang. Apa kau bisa melakukannya?"

"Tentu saja!!" Ino sangat bersemangat dan kemudian membantu Shikamaru untuk menghubungkan diri. Orang-orang menggunakan segel tangan untuk menggunakan jutsu dinding tanah, dan akhirnya...

Whussss!!! Juubi menembakkan bijuudama raksasanya. Dan haaapp!!! dinding-dinding tanah dalam jumlah yang sangat banyak muncul untuk menghalanginya.

Kembali ke dimensi lain, Obito masih beradu argumen dengan Kakashi. "memang, apa salahnya dengan dunia ilusi? Kenyataan itu kejam, lubang ini makin lama hanya akan menjadi semakin lebar." ucap Obito.

"Sesuatu tak berjalan sesuai harapanmu, dan terkadang kau tak cukup cepat untuk mendapatkannya..."

"Anggap saja contohnya aku!! Bagaimana, Kakashi!? Bagaimana bisa aku menutup lubang ini jika terus berada di dunia yang kejam ini!!?"

"Aku hanyalah kepingan sampah...
Tapi, ada hal yang kupelajari..." ucap Kakashi. Ia teringat akan sosok gurunya, murid-muridnya di tim 7, Hokage ketiga...

"Lubang di hatimu bisa ditutup oleh seseorang. Kalau kau menolak perasaan temanmu dan dunia ini hanya karena itu berjalan tak sesuai keinginanmu, tak akan ada yang datang padamu... jadi, lubang itu tak akan terisi. Kalau kau lari tanpa melakukan sesuatu untuk seseorang, maka seseorang juga tak akan melakukan sesuatu padamu. Selama kau masih belum menyerah, kau masih bisa selamat."

Bang!!!!! Bijuudama raksasa Juubi menerobos kumpulan dinding yang dibentuk oleh para shinobi. "Ukhhh, kekuatannya lebih besar dari dugaanku..." pikir Kitsuchi. "kalau terus begini..."

Grabbb!!! Hachibi menggunakan tubuhnya sendiri untuk menahan serangan itu. Namun tetap saja, bijuudama Juubi terlalu kuat dan terus melesat.

"Kau hanya bisa bicara." ucap Obito. "Hanya dengan kesal pada kenyataan ini dan perasaan temanmu di dunia inilah kau bisa menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya."

"Di dunia ini, shinobi yang melanggar peraturan adalah sampah..." ucap Kakashi. "Tapi, seseorang yang menyianyiakan temannya adalah lebih rendah dari sampah... Dan..." kata-kata kakashi masih berlanjut. "Mereka yang menyianyiakan perasaan temannya... bahkan lebih buruk dari itu."

Boofttt!!! Tiba-tiba bijuudama yang ditahan oleh Hachibi menghilang, lenyap. "!!?" para shinobi kaget. "Serangannya... menghilang?"

"Aku tak akan menyalahkan perasaanmu..." ucap Kakashi lagi. "Meskipun kau menolaknya..."

Tappp!!! ternyata yang menghilangkan serangan tadi adalah hokage keempat. Hokage keempat telah sampai di medan perang, dan kini ia telah berada tepat di depan Naruto.

"Apa aku terlambat?"
"Tidak, kau datang tepat waktu, ayah." ucap Naruto.

Sumber : beelzeta

Wednesday 8 May 2013

naruto chapter 629


Versi Teks Naruto Chapter 629

Sebelumnya : Naruto Chapter 628

Badai melanda medan pertempuran. Apa yang Juubi lakukan telah menciptakan bencana yang luar biasa.
Petir menyambar-nyambar, dan ledakkan yang tercipta tak ubahnya seperti ledakan bom atom. Gunung-gunung,
buki-bukit, hancur menjadi serpihan kerikil.

"Aku yakin ini sudah cukup untuk membersihkan mereka." ucap Madara
 yang berlindung di balik Susano'onya. Namun ketika suasana kembali normal, Madara kaget. Meski tampak kesakitan,
 para shinobi masih bisa bertahan. Chakra yang Naruto berikan tetap melindungi mereka.

"Naruto... melindungi kita lagi..." ucap Chouji
 dalam hati. Kemudian dari yang rebah akibat serangan tadi, para shnobi kembali berdiri. "Naruto-kun..." Hinata khawatir.



Kening Naruto berdarah, lengan pakaiannya sudah tak utuh lagi akibat menahan serangan, dan ia mulai kehabisan nafas.
Tapi, Naruto tetap bersemangat, "Seranganmu tak mempan!!" ucapnya sambil menatap tajam ke arah Madara.

Bersama dengan Naruto, tampak semangat dari bijuu-bijuu yang ada. Dan dalam dirinya, tampak tekad dari sang legenda,
 Rikudo Sennin. Dengan itu semua, Naruto tak takut untuk menghadapi Madara yang berada di depannya,
berdiri di atas monster terkuat, Juubi.

"Groooarrr!!!!" Juubi berteriak dan mencakupkan tangannya. Dan perlahan, tubuh kurusnya menjadi berisi,
semakin bersisi. Otot-ototnya membesar, tampak kalau Juubi akan kembali berevolusi,
 menuju wujudnya yang semakin sempurna.

"Uukhhh..." ternyata semangat dan tekad saja tak cukup.
Naruto tampak sudah tak tahan lagi dan kemudian terjatuh. Dan bersamaan dengan itu,
 chakra-chakra yang menyelimuti para shinobi menghilang.

"Chakranya...
menghilang..." ucap salah satu shinobi.

"Memang hanya sampai sejauh inilah yang bisa kau lakukan." ucap Madara.
"Aku sudah menemukan hal lain yang lebih menarik. Jadi, aku akan segera mengakhirimu."

Saaattt!!! Para shinobi tak membiarkan Madara menyerang. Mereka bersama-sama membentuk suatu barisan,
berdiri di depan Naruto, melindunginya. Kini adalah giliran mereka, giliran mereka untuk melindungi Naruto.
"Semuanya!! Ayo gabungkan kekuatan kita!!" ucap Hinata.

"Naruto, aku akan menyembuhkanmu." Sakura berada di belakang Naruto dan hendak menyembuhkannya.
"Kalian semua..." Naruto senang bisa punya teman-teman seperti mereka.

Sementara itu, Kakashi dan Obito telah sampai di dimensi lain. Obito terjatuh,
sementara Kakashi mampu mendarat dengan baik dan langsung menyerang dengan Raikiri.
Namun sesaat sebelum serangan Kakashi mengenai wajah Obito, Kakashi malah berhenti.

"Heh... masih tidak tega ya." ucap Obito. "Sejauh ini, kau punya banyak peluang untuk menghabisiku.
Tapi... aku terkejut kau menunjukkan rasa belas kasihan terhadap musuh di hadapanmu." lanjutnya. Seingat Obito, Kakashi adalah orang kejam yang bahkan tega membunuh Rin, rekannya sendiri.

Kakashi terdiam.

"Ada apa? Apa kau merasa bersalah?" ucap Obito lagi.
"Bersalah karena tak mampu menepati janjimu... apa kau ingin mengubahku?"

"Obito... ayo kita sudahi ini." ucap Kakashi. "Mimpimu adalah untuk menjadi hokage,
dan mimpi Naruto juga seperti itu. Naruto mengatakan hal yang sama dengan apa yang kau katakan di masa lalu."

Kakashi masih berharap kalau Obito bisa kembali. "Secara tak sadar,
kau melengkapi Naruto dan dirimu sendiri. Kau mencoba untuk mendengarkan Naruto seolah itu adalah dirimu sendiri.
 Apa kau yakin kalau dirimu di masa lalu tak akan menyesali apa yang kau lakukan sekarang?
 Aku yakin kau bisa mengerti perasaan Naruto. Kau masih bisa kembali, untuk menjadi seperti dirimu di masa lalu..."

"Hahaha." Obito malah tertawa.
"Justru karena aku mengeri perasaan Naruto lah, maka aku ingin mendengar semua yang dia pikirkan
dan kemudian membantahnya!!"

"Obito..."

"Dan akan kukatakan satu hal padamu. Adalah hal bodoh kalau kau merasa bersalah padaku.
Kalau kau berpikir aku memulai perang ini hanya karena kau dan Rin, kau salah!!"

Obito bangun, sengaja menancapkan Raikiri Kakashi ke dirinya sendiri. "Aku tahu semuanya." ucap Obito,
dengan tubuh yang kini telah ditusuk oleh Kakashi.
Dan perasaan itu, kakashi mengingatnya... Perasaan seperti saat tangannya menembus tubuh Rin dulu...

"Aku juga tahu kalau Rin memilih sendiri untuk mati... dengan tertusuk oleh Raikirimu. Saat itu,
Rin telah diculik oleh Kirigakure dan dijadikan sebagai jinchuriki Sanbi. Kau berhasil menyelamatkannya,
tapi itu juga merupakan rencana Kirigakure.
Mereka bahkan berpura-pura untuk mengejarmu agar kalian segera lari menuju desa.
Mereka memang ingin agar Rin ke desa, dan kemudian melepaskan Sanbi di sana. Jadi,
desa akan diserang. Rin mengetahui hal itu, jadi saat kau hendak menyerang musuh dengan Raikirimu,
dengan cepat ia bergerak menuju seranganmu. Dia memutuskan untuk mati di tangan orang yang dicintainya.
Demi melindungi desa."

"!!" Kakashi teringat akan saat-saat itu. Saat dalam pelariannya, bersama dengan Rin,
perempuan itu sudah meminta padanya. "Kakashi, bunuh aku!! Mereka hanya ingin memaanfaatku,
mungkin aku akan menyerang desa!!"

"Tapi aku sudah berjanji pada Obito kalau aku akan melindungimu.
Tak mungkin aku melakukan hal itu. Pasti masih ada jalan lain..." ucap Kakashi. saat itu 

"Huh, tapi apapun itu, tetap saja kau tak bisa melindungi Rin." ucap Obito.
"Di dalam pikiranku, Rin belum mati, jadi yang mati itu hanyalah palsu. Rin hanya akan menjadi Rin kalau dia masih hidup.
Sistem yang menciptakan semua ini... desa... shinobi... inilah yang membuatku kehilangan harapan.
Dunia ini... dunia yang palsu ini..."

"Naruto mengatakan kalau... tak memiliki teman di hatimu adalah hal yang paling menyakitkan.
" Kakashi menarik tangannya. "Aku memberi tahunya kata-katamu. Kau sama seperti Naruto. Dan kupikir kau masih..."

"Lihat!!" Obito menunjukkan bekas serangan Kakashi tadi. Serangan Kakashi meninggalkan lubang besar di dadanya.
Dan secara mengejutkan, tak ada apapun di sana. kosong. "Tak ada apapun di dalam hatiku!! Tapi,
aku tak merasakan rasa sakit sama sekali!! Kau tak perlu merasa bersalah, Kakashi!!!
Lubang ini tercipta oleh neraka dunia ini!!"


Sumber : beelzeta

Thursday 25 April 2013

naruto chapter 628

Versi Teks Naruto Chapter 628

Sebelumnya : Naruto Chapter 627

Bersama dengan Juubi yang mereka pijaki, Madara dan Obito terus menyerang. 
"Katon: Gouka Mekkayu!!" Madara menembakkan semburan apinya. 
"Katon: Bakufuu Ranbu!!!" begitu pula dengan Obito. Meski namanya berbeda, dua serangan api itu tak jauh berbeda
, besar dan menyapu habis para shinobi aliansi

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Shinobi aliansi terkena serangan, namun berkat chakra Kyuubi, luka yang mereka alami tidaklah terlalu fatal. "Ukkh... terimakasih." ucap salah seorang shinobi. "Tanpa chakra Naruto, tubuh kami pasti sudah menjadi daging bakar." pikir Chouji.

Madara dan Obito tak berhenti menyerang. Kali ini mereka mengaktifkan RInengan dan Mangekyou Sharingannya. Madara memunculkan Susano'o, sementara Obito menembakkan kunai-kunai dan shuriken dari dimensi lain.

"Haah!!!" chakra Naruto masih mampu menahan semua serangan itu. "Chakra Naruto melindungi semuanya..." pikir Sakura. "Tapi... bukankah itu menyakitkan bagimu, Naruto?" Sakura khawatir.

"Haah, haah..." Naruto tampak sedikit kelelahan.
"Di atasmu, Naruto!!" teriak guru Kakashi.

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Dari atas Naruto, Obito dengan kemampuan ruang dimensinya muncul. Obito menyerang, untung saja Naruto cepat dan menghindarinya.

"Naruto... Kau hanya mengandalkan dirimu untuk melindungi orang-orang...
Apa kau pikir ini akan membantu?" tanya Tobi.

"Naruto, apa kau baik-baik saja?" tanya Kyuubi di dalam diri Naruto. "Memang terlalu berat bagimu untuk mengendalikan chakra yang kuberikan padamu sekaligus. Kau pasti sudah mulai kelelahan. Dan kelihatannya, Juubi masih menyimpan chakranya, jadi berhati-hatilah!!"

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

"Haah, haah..." Naruto masih tampak menghela nafas.

"Kau hanya akan menjadi semakin lemah...." ucap Obito. Tapi kali ini, Naruto membalasnya. "Karena kau sendirian, mungkin kau tak bisa mengerti. Dekat dengan orang-orang... benar-benar membuatku senang!!!" Naruto menyerang. "Itu sudah cukup untuk memberiku kekuatan!!"

Yang lain juga ikut membantu, bersiap untuk menyerang ke tempat Obito berdiri. Akan tetapi, dia menghilang. "Huh, dia kabur!?" ucap Kiba.

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Obito muncul di atas sebuah bukit batu, dan ia kembali berceramah, "Kalau kau pikir rasa sakit dari kematian temanmu merupakan bentuk dari ikatan, lalu kenapa kau melindungi mereka?"

"Ceramah bodohmu, itulah salah satu yang kubenci darimu!!" teriak Naruto. "Berhenti dengan alasan-alasan bodohmu itu!! Maksudku adalah aku akan menahan rasa sakit apapun demi teman-temanku!! Aku tak akan menyerah!!"

"Mungkin aku egois, tapi..." Naruto masih melanjutkan kata-katanya, "Tak memiliki teman di sini... bagiku itu lebih menyakitkan dari apapun!! Titik!!!"
Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com

Orang-orang termasuk Obito terdiam. "Obito... apa yang ingin kau uji dari Naruto?" pikir Kakashi. "Heh..." teman-teman Naruto hanya bisa tersenyum mendengarnya.

Sementara itu di tempatnya, Madara menyadari sesuatu. "Tidak salah lagi, chakra ini..." Madara merasakannya. "Hashirama!!!" wajah Madara benar-benar terlihat bergairah. "Gwooooohh!!!!" ekor sepuluh berteriak.

Perlahan bentuk Juubi berubah, tangan kurusnya jadi mulai berisi. Dan teriakannya itu, benar-benar keras dan bising. "Sial!! Bahkan jutsu pasir dicampur chakra Naruto ini tetap tak bisa menahannya!!" ucap seorang shinobi sambil menutup telingannya.

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com


"Tak ada lagi yang lebih baik dari ini, pak tua!!" ucap shinobi lainnya.
"Ukhh!!!" para shinobi menutup telinga, termasuk Naruto.

"Naruto, ini buruk!!" ucap Kyuubi. "Dia akan menggunakan Tenpe Chii!!"
"Apa itu?" Naruto tak tahu.

Di sisi Obito, ia sedang berdiri menghadap Madara yang berada di atas Juubi.
"Kita akan memotong satu-satunya yang menghubungkan diriku dengan Juubi, tak akan ada yang mengendalikannya." ucap Obito, "Mungkin akan lebih baik kalau aku menjadi jinchurikinya saja..."

"Gwooohhhh!!!!" Juubi terus berteriak, dan perlahan badai petir menyambar-nyambar dari langit. "Kesenangan yang sesungguhnya... baru akan dimulai!!" ucap Madara. Tubuhnya telah dilapisi Susano'o.

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com


"Kali ini, aku akan membuat Juubi menghilang!!!" Kakashi hendak menggunakan jutsu kamui miliknya. Akan tetapi, tiba-tiba Obito muncul di hadapannya. "Kelihatannya kau sudah menunggu hal ini, Kakashi... Tapi, aku juga!!" ucap Obito.

"Guru Kakashi!!" teriak Naruto.

"Naruto, aku menyerahkan yang di sini padamu..." ucap Kakashi. Kemudian tak lama setelahnya, ia dan Obito menghilang ke dimenasi lain.

Naruto Chapter 628 - Beelzeta.com


Para shinobi mulai panik, berteriak. "Gyaaaahhh!!!!"
Tindallan Juubi terus menciptakan bencana, angin badai di mana-mana, petir terus menyambar, benar-benar mengerikan.

Sumber : beelzeta

Tuesday 16 April 2013

versi teks naruto


Saturday 13 April 2013

naruto chapter 627

sebelumnya di naruto chapter 626

Hashirama telah selesai dengan dongeng masa lalunya, lalu bagaimanakah reaksi Sasuke? "Shinobi adalah orang yang memikul beban untuk memperoleh tujuan mereka..."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com


"Tujuanku adalah untuk membangun desa, tapi Madara telah menemukan hal lain." ucap Hashirama, "Apa yang di awal Orochimaru katakan, aku tak yakin dia maksud dengan Madara hidup kembali dan mencoba untuk memusnahkan shinobi dari dunia ini...."

"Mugen Tsukuyomi." ucap Sasuke. "Desa, Shinobi, negara, orang-orang, semua akan bernasib sama. Semuanya akan terjebak di dalam genjutsunya, dan akan dikendalikan sesuka hatinya. Apa yang kakakku dan adik madara coba untuk lindungi, semua akan menjadi sia-sia."



Yang lain terdiam, sementara Sasuke terus melanjutkan kata-katanya. "Kakakku adalah orang yang mewarisi tekadmu, Hashirama, meskipun dia tak pernah mendengar tentangnya darimu. Dia memikul beban yang jauh lebih berat darimu. Dan dia mati dengan bangga sebagai shinobi Konoha. Ironis kan, pada akhirnya shinobi yang paling mengertimu adalah klan Uchiha."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Yang berkorban bukan hanya kakakmu. Di antara shinobi binaanku, terdapat lelaki seperti dia, namanya Uchiha Kagami." ucap hokage kedua.

"Hokage kedua, bukankah kau membenci Uchiha?" tanya Sasuke.
"Tidak juga." sahut hokage kedua, "Aku hanya berpikir kalau kita harus waspada terhadap klan yang mengancam desa, dan Uchiha adalah yang paling perlu untuk diwaspadai. Tapi, tak bisa dipungkiri kalau mereka juga memberi pengabdian yang tinggi terhadap desa. Dan selain mereka, ada banyak lagi shinobi Uchiha yang seperti kakakmu dan Kagami, shinobi yang melewati batas klan mereka dan melakukan banyak hal demi desa."


Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Saudaraku berpikir kalau desa adalah sesuatu yang dapat menghubungkan batas-batas antara klan. Tapi pada akhirnya, itu tidaklah sesederhana itu. Kakakku terlalu lembut, dan Madara terlalu berbahaya. Peranku sebagai hokage kedua adalah untuk menjadi mediasi antara mereka, melindungi dan sekaligus memperkuat desa."

"Putra Uchiha Kagami adalah Uchiha Shisui." ucap hokage ketiga, "Dia dalah sahabat kakakmu. Sepertiku, ada banyak orang yang mewarisi tekad api dari hokage pertama. Tapi mungkin akulah yang paling lembut di antara mereka, sampai-sampai aku tak mampu melajutkan pekerjaan hokage kedua dengan benar. Untuk itu, aku memberi kuasa pada Danzou untuk mengurus bagian gelap dari desa."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

Sejenak Sasuke terdiam dan kemudian berkata, "Aku juga telah membunuh Danzou untuk membalas dendam. Meski pada akhirnya, dia mengatakan kalau dia akan melakukan apapun demi melindungi desa."

"Sepertinya sebagai hokage apa yang telah kuperbuat adalah kesalahan. Semua yang terjadi di luar sekarang adalah tanggung jawabku." ucap hokage ketiga.

"Tidak, itu bukanlah salahmu." ucap hokage keempat. "Semua yang kalian lakukan adalah demi desa. Aku mati saat Kyuubi menyerang desa. Kau mengharapkanku sebagai hokage, tapi aku malah mati terlalu cepat."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Dia menolakku dan malah memilihmu, semua orang menyayangkan hal itu." ucap Orochimaru. "Tuan Orochimaru, apa kau curhat?" "Yah, sedikit, mumpung ada di hadapan Hokage ketiga." ucap Orochimaru.

"Kalau saja aku masih hidup, mungkin aku bisa menghentikan rencana pemberontakan klan Uchiha dengan cara yang berbeda." ucap hokage keempat.

"Jadi, Sasuke, apa yang akan kau lakukan?" tanya Orochimaru, "Apakah kau akan menghancurkan desa, atau..."

Sasuke terdiam, dengan begitu banyak pertimbangan tercipta di otaknya. Sasuke teringat kata-kata Itachi, kata-kata terakhir sebelum ia pergi, Sasuke terus memikirkannya, terus, sampai akhirnya Sasuke membuka mata dan memutuskan untuk, "Aku akan menuju pertempuran."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Aku tak akan membiarkan desa ini... pengorbanan kakakku menjadi sia-sia."

Orang-orang terdiam, dan kemudian Hashirama berkata, "Baiklah! Tobirama, ayo bersiap untuk keluar!!"

"Kita tak bisa menggunakan Hiraishin, kita sedang tersegel." ucap hokage kedua. "Orochimaru, apa yang kau lakukan!?" bentak hokage pertama, "Bukankah tadi kau bilang kalau kau akan berada di sisi Sasuke?"

"Tentu saja, tapi aku juga mau ikut." ucap Orochimaru.

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Ju-Juugo?" Suigetsu menanyakan pendapat Juugo. "Tentu saja aku juga, bagaimanapun menjaga Sasuke adalah tugasku." ucap Juugo.

"Empat zombie terkuat ditambah tiga monster, kalau aku tetap bersama mereka, bisa-bisa aku mati." pikir Suigetsu, "Aku harus mencari cara untuk kabur..."

Setelahnya, merekapun keluar. "Oooh!!! Sungguh pemandangan yang kurindukan!!" ucap Hokage pertama, karena bagaimanapun sudah sangat lama ia tak melihat Konoha. Meski tentu banyak hal telah berubah, namun kesan Konoha tetap ada.

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Sekarang saatnya!" pikir Suigetsu dan kemudian berniat untuk kabur. Tapi tiba-tiba, seorang perempuan melesat ke arahnya dan langsung menendang Juugo. Dan ternyata, itu adalah Karin. Karin melampiaskan kekesalannya terhadap Sasuke pada Suigetsu.

"Oh, muncul lagi satu percobaanku." ucap Orochimaru.
"Karin?"

"Aku tak akan memaafkanmu!!" teriak Karin.
"Maaf, Karin..." ucap Sasuke.

"SI-sial!! Jangan kira aku akan memaafkanmu semudah itu!!" ucap Karin dengan wajah memerah. Meski berkata tak akan memaafkannya, namun dari wajahnya terlihat jelas kalau dia masih mengharapkan Sasuke.

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Kalian tahu, Sasuke menusukku, dan lalu... Hei, tuan Orochimaru!?"

"Aku juga, tapi sekarang aku berpihak padanya, kau juga harus bekerja sama." ucap orochimaru.

"Siapa dia?" tanya hokage pertama, "Dari chakranya, dia pasti berasal dari klan Uzumaki." ucap hokage kedua.

"Ba-baiklah kalau begitu..." Karin bersandar di pundak Sasuke.

"Empat zombie terkuat, tiga monster, dan sekarang tambah lagi satu orang bodoh, aku yakin Madara pasti terkejut." pikir Suigetsu.

"Orochimaru, kenapa kau memutuskan untuk bekerja sama dengan Sasuke?" tanya hokage ketiga, "Bukankah kau mencoba untuk menghancurkan desa..."

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

"Ketika aku masih di dalam Kabuto, aku menyadari kalau apa yang dia lakukan, yaitu benar-benar hanya meniruku, adalah kesalahan. Sekarang, aku tertarik pada jalan berbeda Sasuke. Tidak seperti Kabuto, dia tidak mencoba untuk meniruku." sahut Orochimaru.

"Hokage!! dari puncak patung wajah yang telah sekian lama menyaksikan desa, ayo kita lihat desa kita lebih dekat lagi!" teriak hokage pertama. Dan kemudian secepat kilat, mereka melesat menuju puncak patung wajah masing-masing.

"Akhirnya aku bisa bertemu dengan putraku. Sebagai ganti apa yang selama ini tak pernah kuberikan padamu sebagai seorang ayah, aku akan membawa hadiah yang besar untukmu." ucap hokage keempat.

"Perang pertamaku sejak begitu lama, aku harus tetap fokus." ucap hokage ketiga.

"Madara, kali ini aku akan mengalahkanmu." ucap hokage kedua.

"Aku tahu ini buruk, tapi aku penasaran ingin segera bertemu dengan teman lamaku." ucap hokage pertama.

Naruto Chapter 627 - Beelzeta.com

Tap, tap...
Satu per satu hokage telah berdiri di patung wajah masing-masing.

"Tiap generasi memiliki perangnya sendiri, tapi ini akan menjadi pertempuran terakhir! Ayo maju!!" dan akhirnya prajurit terkuatpun bersiap untuk maju ke medan perang.


sumber beelzeta